4 Cara Mengatasi Bulu Kelinci Rontok Dan Penyebabnya

Bulu kelinci rontok menjadi masalah umum bagi setiap orang yang memelihara kelinci. Perlu diketahui bahwa kelinci merupakan salah satu hewan peliharaan yang menggemaskan. Hewan ini juga tidak berbahaya sehingga aman untuk teman-teman pelihara. 

Salah satu daya tarik terhadap kelinci adalah bulunya yang halus serta fisiknya yang lunak. Hal ini membuat semua orang merasa nyaman ketika membelai bulu kelinci.

Bagi teman-teman yang saat ini memelihara kelinci, terutama kelinci hias mungkin teman-teman pernah menemukan bulu kelinci rontok. Kondisi ini tentu membuat beberapa orang panik, terlebih lagi jika rontoknya cukup parah.

Penyebab Bulu Kelinci yang Rontok dan Solusinya

Untuk itulah teman-teman perlu tahu cara mengatsi bulu kelinci rontok. Ingat, kerontokan bukan selalu berkaitan dengan penyakit. Terkadang kelinci mengalami molting atau berganti bulu karena faktor hormonal. Tentu saja kondisi yang sangat wajar sehingga teman-teman tidak perlu khawatir. Namun teman-teman tetap waspada dan mencari tahu penyebab kerontokan pada bulu kelinci tersebut.

1. Molting

Seperti yang telah saya jelaskan bahwa molting adalah sebuah kondisi di mana kunci melakukan pergantian bulu karena faktor hormonal. Untuk mengetahui apakah kelinci tersebut mengalami molting, maka teman-teman perlu meraba pada bagian kulit di mana bulunya rontok. Jika teman-teman melihat ada bulu-bulu kecil tumbuh, berarti kelinci mengalami molting.

Biasanya molting terjadi kurang lebih 1 sampai dengan 2 kali dalam kurun waktu setahun. Adapun untuk kelinci hias yang berbulu pendek seperti Holland Up, maka waktu molting-nya cenderung lebih cepat dari jenis lainnya. Agar molting tersebut berlangsung lebih cepat, teman-teman bisa membantunya dengan menyisir bulu kelinci. Ini akan memberikan multivitamin.

2. Beradaptasi 

Bisa juga bulu kelinci yang rontok karena bagian dari proses adaptasi. Ini terjadi karena Indonesia merupakan negara dengan dua musim sehingga membuat Indonesia cenderung lebih hangat. Jadi, ketika teman-teman memelihara kelinci yang memiliki bulu panjang seperti Fuzzy Lop, kelinci tersebut akan memberikan reaksi yang berbeda.

Untuk kelinci yang berasal dari daerah yang dingin kemudian pindah ke daerah yang memiliki cuaca panas, maka kelinci tersebut harus beradaptasi. Salah satunya adalah dengan merontokkan bulunya. Jika saat ini kelinci kondisinya sehat, teman-teman tidak perlu khawatir. Selain itu, fase ini tidak berlangsung lama. teman-teman cukup menjaga asupan vitamin dan pastikan kelinci minum dengan banyak agar tidak dehidrasi.

3. Stres

Untuk penyebab yang ketiga ini teman-teman wajib khawatir. Biasanya kelinci yang baru diadopsi akan mengalami stres. Ini terjadi karena kelinci tersebut masih belum mengenal habitat barunya. Beberapa reaksi yang ditunjukkan kelinci ketika stres antara lain: mogok makan, bertengkar dengan kelinci yang lain, berdiam diri, sampai bulunya rontok.

Kelinci yang stres juga disebabkan karena perlakuan dari pemilik kelinci yang tidak tepat, seperti telat memberi makan, kurang perhatian, dan lain-lain. Jadi, pastikan teman-teman benar-benar merawat kelinci dengan baik. Jangan sampai teman-teman menelantarkannya agar tidak sampai terjadi hal-hal yang lebih parah.

4. Penyakit Kulit

Adapun penyakit kulit yang kerap menyerang kelinci adalah walking dandruff atau fur mites. Penyebabnya adalah tungau atau mite yang memang menjadi momok hewan berbulu. Ciri-cirinya bisa teman-teman lihat pada leher kelinci yang terlihat kemerahan dan botak. Kelinci juga akan sering menggaruk bagian tempat tungau berada. Solusinya yaitu dengan memberinya sampo antibiotik atau obat antitungau. teman-teman juga bisa melakukan pengobatan melalui injeksi.

Demikian informasi tentang beberapa penyebab umum kelinci yang bulunya rontok. Semoga teman-teman bisa memahami penyebabnya sehingga tahu apa yang harus teman-teman lakukan. 

Jika teman-teman memiliki informasi lebih lengkap tentang cara mengatasi bulu kelintin yang rontok, bisa juga dibagikan di kolom komentar dibawah ini. 

Berbagi :